thumb

RAPAT KOORDINASI PENANGGANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI WILAYAH KOTA PONTIANAK

Sekretaris Daerah Kota Pontianak  Ir.Amirullah, MA Sebagai Sekretaris Daerah yang baru dilantik oleh Pj. Walikota Pontianak pada tanggal 1 Agustus 2024 dan perdana  memimpin Rapat Koordiansi Penanganan Bencana  Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLAH) Kota Pontianak di ruang rapat Walikota  Pontianak Pada tanggal 2 Agustus tahun 2024, dalam rapat tersebut  juga dihadiri oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak, Kepala Organisasi Perangkat Daerah terkait, Unsur Kepolisian, TNI dan Kepala Badan Metrologi dan Geofisika Provinsi Kalimantan Barat

            Dalam sambutannya, Sekretaris Daerah Kota Pontianak menyampaiakan beberapa hal diantaranya:

-       Kerja sama yang senergi antara unsur-unsur terkait dalam menanganani Kebakaran Hutan dan Lahan di wilayah Kota Pontianak

-       Mengapresiasi upayah yang telah dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pontianak berserta Tim.

 

Dalam Rapat Koordinasi tersebut, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana juga memaparkan antara lain :

A. Kondisi Geologi & Geografis Kota Pontianak

      Kondisi geologi di Kota Pontianak termasuk ke dalam kategori wilayah peneplant dan sedimen alluvial yang secara fisik merupakan jenis tanah liat. Jenis tanah ini berupa gambut bekas endapan lumpur sungai Kapuas.

      Luas lahan gambut di Kota Pontianak adalah 858,4 ha atau 7,96 % dari luas Kota Pontianak. Lahan gambut ini tersebar di tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Pontianak Tenggara, Kecamatan Pontianak Selatan, dan Kecamatan Pontianak Utara.

      Sebagai Kota yang dilalui garis Khatulistiwa, Kota Pontianak memiliki  suhu udara cukup tinggi serta kelembaban yang tinggi. Saat curah hujan berkurang, Suhu di Kota Pontianak bisa mencapai hingga 37,10 °C (2019). ( Sumber BMKG)

B. Penyebab Karhutla di Kota Pontianak

  1. Perubahan iklim memasuki kemarau panjang menyebabkan intensitas curah hujan berkurang yang disertai dengan angin kencang sehingga dapat mempercepat penyebaran api.
  2. Masyarakat membuka lahan untuk pertanian dengan cara dibakar, membakar sampah.
  3. Kurangnya debit air dalam tanah gabut.
  4. Lahan Gambut yang mudah terbakar

C. Upaya Pencegahan Dan Kesiapsiagaan

  1. Dari berbagai latar belakang dan permasalahan tersebut, maka BPBD Kota Pontianak berupaya melakukan upaya pencegahan terjadinya kebakaran lahan dengan membentuk pos-pos penjagaan di berbagai lokasi yang berpotensi terjadinya kebakaran lahan sejak 15 Juli 2024. Terdapat 12 Pos Patroli Karhutla yang dibentuk, yaitu :

 ·         1 Pos Lapangan Penanganan Karhutla sebagai Pos Induk

·         11 Pos patroli Karhutla yang ditempatkan :

·         2 pos patroli di wilayah Pontianak Utara,

·         4 pos patroli di wilayah Pontianak Selatan,

·         5 pos patroli di wilayah Pontianak Tenggara.

  1. Koordinasi dan kerjasama dengan beberapa Pemadam Kebakaran Masyarakat untuk membantu BPBD Kota Pontianak menanggulangi karhutla di wilayah Kecamatan Pontianak Utara.

·         Damkar Relawan Pemadam Kebakaran Siantan Hulu (RPKSH)

·         Damkar Api Dharma Putra (Hunter)

·         Damkar Garda Maluku (PKGM)

·         Damkar Bhakti 28

·         Damkar Relawan Pemadam Siantan (RPS)

·         Damkar Badan Pemadam Kebakaran Parwasal (BPKP)

·         Damkar Sukarelawan Timur

·         Memasang Spanduk yang berisikan Himbauan dan Informasi terkait Karhutla di wilayah rawan karhutla.

3.    Sosialisasi langsung kepada masyarakat di sekitar lahan gambut tentang himbauan tidak melakukan pembakaran, melalui penyebaran brosur

Dari upayah yang telah dilakukan oleh BPBD Kota Pontianak beserta unsur-unsur terkait Kota Pontianak tidak terdapat titik  hotspot sampai akhir Juli tahun 2024 ujar Kepala Pelaksana BPBD (R. M.Nasir, MT)

Sedangkan kepala BMKG Provinsi Kalimantan Barat Luhur Tri Uji Prayitno, SP, M.Ling juga memberikan penjelasan bahwa tahun 2024 awal musim kemarau diperkirakan terjadi pada Dasarian III Bulan Juni 2024 dan akan memcapai puncaknya pada bulan juli dan bulan Agustus 2024, Untuk priode bulan juni – Juli tahun 2024 di Kalimantan Barat terpantau beberapa titik Hotspot namun kondisi tersebut masih dalam keadaan normal.

         Terakhir Sekretaris Daerah Kota Pontianak Ir.Amirullah, MA memberikan kesimpulan dari tanggapan dan saran  dari peserta rapat koordiansi

Ø  agar di daerah rawan KARHUTLAH di buatkan embung dan kanal sebagai cadangan air untuk mempermudah penanganan KARHUTLAH

Ø  mengaktifkan pos-pos penanggulangan KARHUTLAH

Ø  di perlukan Peraturan Daerah Kota Pontianak tentang tata cara pembukaan lahan pertanian di daerah gambut

Ø  diperlukan kajian dalam penentuan status siaga penanggulangan bencana KARHUTLAH 2024.

 

 

admin. By didin bpbd