thumb

PONTIANAK GELAR PESONA KULMINASI DI TUGU KHATULISTIWA

 

Fenomena Kulminasi Matahari membuat bayangan benda tidak terlihat menjadi fenomena unik Antariksa yang terjadi tiap tahunnya. Seperti yang terjadi di Kota Pontianak yang letak kotanya dilintasi garis khatulistiwa, fenomena Kulminasi Matahari menjadi fenomena tahunan yang dijadikan tradisi oleh pemerintah daerah setempat. Event Pesona Kulminasi Matahari ini di adakan pada bulan Maret dan September setiap tahunnya di Tugu Khatulistiwa Kota Pontianak.

"Kita selalu menggelar event ini dalam rangka meningkatkan iklim pariwisata di Kota Pontianak, apalagi Tugu Khatulistiwa ini merupakan ikon Kota Pontianak karena menjadi satu-satunya kota yang dilewati garis khatulistiwa," ungkap Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono pada pembukaan pesona Kulminasi Kamis, 21 September 2023.

Kulminasi atau transit atau istiwa' sendiri adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama. Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang", karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.

Kulminasi Matahari menjadi momentum edukasi antariksa pada masyarakat dan di saat yang sama menjadi wahana wisata yang tidak bisa dilewatkan jika sedang berkunjung ke Pontianak. Perayaan ini bersifat unik di Indonesia karena hanya wilayah Pontianak yang dilewati garis Khatulistiwa dan tepat berada di wilayah kota. Sementara di daerah maupun belahan dunia lain, garis khatulistiwa tidak ada yang melewati persis di wilayah perkotaan. Kulminasi bukanlah hal yang asing lagi bagi masyarakat khususnya di Pontianak. Hari tanpa bayangan atau kulminasi matahari menjadi peristiwa tahunan yang terjadi akibat revolusi bumi mengitari matahari. Pada saat kulminasi sumbu rotasi tegak lurus terhadap bidang orbit sehingga arah datang sinar matahari tegak-lurus terhadap permukaan bumi di daerah ekuator.

Salah satu momen yang di tunggu-tunggu pengunjung Pesona Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa adalah detik-detik menjelang matahari berada tepat di Garis Khatulistiwa karena tepat pada pukul 11.52 WIB fenomena kulminasi akan terjadi dan bayangan benda yang ada di sekitar tak akan tampak karena tepat berada di bawah benda tersebut. Pada momen ini para pengunjung akan berlomba-lomba mendirikan telur. Perlu di ketahui pada saat titik kulimasi, selain menghilangkan bayangan, ia juga menghasilkan gaya gravitasi matahari terhadap bumi yang sangat kuat sehingga dengan memanfaatkan momen tersebut telur ayam yang diletakkan di lapangan di bawah sinar matahari itu dapat berdiri tegak tanpa bayangan.

Gambar : Perwakilan BPBD Kota Pontianak yang mengikuti acara Pesona Kulminasi Matahari

 

Dari segi meteorologi, saat kulminasi terjadi bagi kita yang berada di wilayah khatulisitwa khususnya akan merasakan matahari berada tepat di atas garis ekuator/khatulistiwa sehingga suhu akan terasa lebih panas pada siang hari. Seperti telah kita ketahui, kulminasi terjadi karena adanya pergerakan matahari dan bumi. Dari pergerakan tersebut, posisi matahari akan berada di bagian bumi utara dan selatan secara bergantian. Posisi matahari tersebut  berpengaruh pada musim yang terjadi. Ketika titik puncak matahari atau kulminasi, menjadi penanda awal terjadinya perubahan musim. Sebagai contoh, misalnya empat musim di wilayah subtropis dan musim kering-basah di Indonesia.

                       

(Vony Apriliani – BPBD Kota Pontianak)