PONTIANAK DIGUYUR HUJAN, KEPALA BPBD KOTA PONTIANAK TETAP INGATKAN WASPADA KARHUTLA
Kota Pontianak akhirnya diguyur hujan pada Rabu, 2 Agustus 2023 dini hari setelah beberapa hari terakhir kondisi cuaca di Kota Pontianak sangat panas dan tidak terjadi hujan sejak 1 minggu lalu. Hal ini merupakan efek dari El Nino yang berdampak pada cuaca di Kota Pontianak menjadi musim kemarau dan kekeringan. Bahkan beberapa titik api sudah terpantau sejak 21 Juli lalu di wilayah Kota Pontianak.
Dalam siaraan pers Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang Prospek El Nino 2023 dan Perkembangan Musim Kemarau pada 9 Mei 2023 dijelaskan bahwa berdasarkan data pengamatan BMKG La Nina telah berakhir pada Februari 2023 sementara dengan peluang >70%, El Nino-Southern Oscillation (ENSO) Netral diprediksi mulai beralih menuju fase El Nino pada periode Juni 2023 dan berlangsung dengan intensitas lemah hingga moderat. Selain itu, terdapat gangguan iklim IOD yang saat ini juga berada pada fase Netral dan diprediksi berpeluang akan beralih menuju fase IOD Positif mulai Juni hingga Oktober 2023.
Dikutip dari laman BMKG, El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur. Hal ini mengakibatkan bergesernya potensi pertumbuhan awan dan menyebabkan kekeringan di Indonesia. Sementara Indian Ocean Dipole (IOD) adalah fenomena penyimpanan SML di Samudera Hindia dan dapat menyebabkan berubahnya pergerakan atmosfer atau pergerakan masa udara. Kondisi IOD yang positif dapat menyebabkan berkurangnya curah hujan di Indonesia.
Kombinasi dari fenomena El Nino dan IOD positif ini di prediksi akan terjadi pada semester II 2023, dapat berdampak pada berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode Musim Kemarau 2023. Bahkan sebagian wilayah diprediksi akan mengalami curah hujan Bawah Normal (lebih kering) dari biasanya. BMKG memprediksi puncak dampak El Nino akan terjadi pada Agustus-September 2023 mendatang. BMKG juga memprediksi kemarau tahun ini akan lebih kering dari normalnya-dan juga lebih kering dari tiga tahun sebelumnya.
Yusnaldi, Plt. Kepala BPBD Kota Pontianak menghimbau kepada masyarakat agar tetap siaga mengingat maraknya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi dibeberapa wilayah di Kalimantan Barat. Ia mengatakan bahwa KARHUTLA yang tidak terkendali dapat menimbulkan krisis kabut asap yang tidak hanya berdampak terhadap kualitas lingkungan, tetapi juga ekonomi, sosial, hingga kesehatan masyarakat. Selain itu masyarakat dihimbau untuk menghemat air karna kondisi musim kemarau di prediksi lebih kering sehingga hujan akan semakin jarang dan curah hujan mungkin akan lebih sedikit dari bulan-bulan sebelumnya.
BPBD Kota Pontianak sendiri telah melakukan upaya pencegahan terhadap KARHUTLA dengan mendirikan 9 Posko di daerah titik rawan karhutla di sekitar Kota Pontianak dan rutin melakukan patroli terutama disaat kondisi cuaca panas. Relawan Penanggulangan Bencana dan Tim Reaksi Cepat selalu siap siaga dalam menanggulangi bencana karhutla di wilayah Kota Pontianak, namun masyarakat juga dihimbau untuk tidak melakukan pembakaran disekitar lahan gambut untuk mengantispiasi api yang mungkin meluas karena kondisi lahan gambut yang kering dan mudah terbakar.
(BPBD Kota Pontianak – Vony)