BNPB Gelar Berbagai Kegiatan Dalam Rangka Peringati Bulan Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2023
Dalam rangka peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengadakan berbagai rangkaian acara puncak peringatan PRB yang berlokasi di Kendari, Sulawesi Tenggara, yang berlangsung dari tanggal 10 s/d 14 Oktober 2023. Hadir pada acara tersebut Kepala Daerah, DPR/DPD/DPRD, Kementerian/Lembaga, TNI/POLRI, perwakilan BPBD dari berbagai provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia, Organisasi Nasional/ Daerah/Internasional, Forum PRB, Praktisi Kebencanaan, Perguruan Tinggi, Lembaga Usaha, Organisasi Masyarakat, termasuk para Relawan dan masyarakat. BPBD Kota Pontianak sendiri mengikutsertakan Kepala Sekretariat dan Kepala Bidang Penanggulangan Bencana untuk menghadiri kegiatan tersebut.
Peringatan bulan PRB Tahun 2023 ini mengusung tema : “Meningkatkan Koordinasi dan Kualitas Pengurangan Risiko Bencana Menuju Resiliensi Berkelanjutan”. Adapun tujuan dari peringatan bulan PRB ini adalah Membangun Kesadaran Bersama Melalui Dialog dan Jejaring dan Meningkatkan Ketahanan Ekonomi Masyarakat di Kawasan Rawan dan Terdampak Bencana. Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah Meningkatkan Kemitraan Antar Pelaku Penanggulangan Bencana di Indonesia dan Memberikan Komitmen Bersama Antar Pemangku Kepentingan di Indonesia.
Pada Kamis (12/10/2023) berlangsung Rapat Koordinasi Logistik dan Peralatan Tahun 2023 yang bertempat di Hotel Zahra Syariah, Kendari. Hadir sebagai narasumber Kepala BNPB, Komisi VIII DPR RI dan Prof.Karl Kim (NDPTC FEMA).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal TNI Suharyanto yang diwakili oleh Deputi Bidang Logistik dan Peralatan, Lilik Kurniawan mengatakan kegiatan ini sebagai salah satu rangkaian peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) yang dilaksanakan di Kota Lulo. Rapat koordinasi ini dilaksanakan sebagai sarana untuk menjalin koordinasi penguatan logistik dan peralatan yang baik, sehingga dapat bersama-sama menyikapi situasi yang ada dengan strategi dan terobosan dalam meningkatkan kapasitas logistik serta peralatan agar tetap terjaga, terlepas dari dukungan anggaran yang tersedia.
Upaya pengurangan risiko bencana tidak hanya dilakukan melalui perencanaan strategis dalam hal mitigasi, namun juga melalui penguatan, terutama penguatan dari segi dukungan logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang memiliki peran besar dalam penanganan bencana, baik pada tahap prabencana, kesiapsiagaan, maupun tanggap darurat bencana. Pengelolaan logistik dan peralatan yang efektif, efisien, dan andal menjadi faktor penting dalam penanggulangan bencana sebagai salah satu faktor penentu operasi penanggulangan bencana tersebut dapat tertangani dengan baik atau tidak.
“Logistik juga menjadi kebutuhan dengan anggaran yang besar dalam penanganan bencana. Kendati demikian, dapat kita rasakan bersama bahwa dukungan anggaran penanggulangan bencana terkait anggaran logistik dan peralatan justru menunjukkan tren menurun selama 5 tahun terakhir, tidak hanya dialami oleh BNPB, namun juga secara umum dirasakan oleh BPBD,” ungkap Lilik Kurniawan lebih lanjut. (EY)